Blog

Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.

- Deutsche Sprache -


Kami adalah jembatan sekaligus rumah – dikuatkan oleh harapan, dijalani dalam keberagaman, dipersatukan oleh iman.

– Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI), dalam rangka 20 tahun kebersamaan

Pada tanggal 1 April 2025, Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI) merayakan ulang tahunnya yang ke-20 sebagai jemaat mandiri dalam Gereja Protestan di Hessen dan Nassau (EKHN). Pada saat yang sama, JKI juga merayakan 37 tahun kebersamaan dan saling percaya dengan Jemaat St. Paul, di dalam ruang kebersamaan di sekitar Römer. Kedua tonggak sejarah ini menjadi momen penuh syukur dan semangat baru. Sejarah JKI dipenuhi dengan kesaksian iman, dialog antar budaya, serta semangat dan komitmen banyak orang yang telah menemukan rumah rohani antara Indonesia dan Jerman. Dari komunitas kecil, JKI telah berkembang menjadi sebuah jemaat yang diakui secara hukum publik dalam struktur EKHN – sebuah perjalanan yang penuh ketekunan, keyakinan, dan kerja sama lintas budaya.

Awal Mula – PERKI Frankfurt

Sejak tahun 1930-an, telah ada komunitas Kristen Indonesia pertama di Eropa dengan nama PERKI Europa. Di Frankfurt, pada bulan Oktober 1973, berkat inisiatif Ibu Pendeta Marlies Flesch-Thebesius dari Frankfurt dan Ibu Pendeta Irmgard Barth dari Mainz, diadakanlah kebaktian pertama dalam bahasa Indonesia secara rutin. Dari sinilah lahir komunitas PERKI Ökumene Frankfurt – sebuah persekutuan umat Indonesia Protestan dan Katolik yang, dengan penuh semangat dan keterlibatan, mengadakan kebaktiannya secara berpindah-pindah di berbagai tempat.

Pendeta Laurens dan Ny. Paat

Ketika Pendeta Laurens Paat tiba di Frankfurt am Main, jemaat Indonesia telah berdiri selama sepuluh tahun. Pada ulang tahun ke-14 PERKI Frankfurt (tahun 1983), Jemaat St. Paul menyampaikan bahwa mereka dapat menggunakan rumah jemaat dan gereja tua Nikolaikirche secara tetap. Di lingkungan Jemaat St. Paul-lah, jemaat Indonesia ini awalnya tumbuh dan berkembang.

Mulai tahun 1986, Jemaat St. Paul Frankfurt, bekerja sama dengan Departemen Oikumene EKHN, memungkinkan penggunaan rutin rumah jemaat setiap minggunya. Ini menjadi langkah penting dalam membangun kehidupan jemaat yang aktif secara rohani dan sosial – termasuk kelompok musik dan tari, pelajaran agama berbahasa Indonesia, pendampingan keluarga, dan pelayanan kasih. Perjalanan ini sangat didukung oleh Ibu Pendeta Andrea Braunberger-Myers dan suaminya, Pendeta Jeffrey Myers (kini sudah pensiun), yang selama bertahun-tahun melayani di Jemaat St. Paul. Dengan semangat keterbukaan, dukungan lintas budaya, dan kedekatan pribadi dengan komunitas Indonesia, mereka memberikan kontribusi besar bagi perkembangan bersama kedua jemaat tersebut.

Penguatan Rohani dan Pengakuan Lembaga

Dengan dimulainya pelayanan Pendeta Laurens Paat pada tahun 1984, dimulailah babak baru dalam konsolidasi jemaat. Hubungan kemitraan dengan Gereja Protestan Minahasa (GMIM) diperkuat dan secara resmi diperbarui dengan perjanjian bersama EKHN pada tahun 1985. Sebagai jembatan antara dua gereja, Pendeta Paat tidak hanya memperkuat pelayanan ibadah, tetapi juga mendorong struktur jemaat berbasis relawan.

Sertifikat dan Segel JKI

Salah satu tonggak sejarah penting adalah perjanjian pada 5 Desember 2004 dengan EKHN. Pendeta Laurens Paat turut berperan dalam proses pendirian ini, sementara Ibu Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut kemudian dipilih oleh Majelis Jemaat pertama sebagai pendeta pertama JKI. Bersama dengan majelis, ia membangun struktur organisasi jemaat dan menyusun pedoman-pedoman teologis serta tata tertib pelayanan yang sampai hari ini masih menjadi landasan utama. Dari pihak EKHN, Bapak Pendeta Dietmar Will (alm.), Pendeta Dr. Jörg Bickelhaupt dan Pendeta Dr. h. c. Detlev Knoche terlibat aktif dan penuh semangat dalam mendukung pendirian dan pengakuan resmi jemaat. Akhirnya, pada 23 Maret 2005, JKI resmi berdiri sebagai Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI) – sebuah badan hukum gerejawi dalam EKHN yang memiliki hak suara dan pengambilan keputusan sendiri di tingkat sinodal.


Ulang tahun ke-10 sebagai jemaat resmi dalam EKHN

Kesaksian Ekumenis dan Keterlibatan Sosial

Sejak awal berdirinya, JKI aktif mendorong dialog lintas budaya dan kerja sama antar gereja. Sebagai anggota dari ACK Frankfurt dan Konven Internasional Jemaat-Jemaat Kristen Rhein-Main, JKI secara rutin berpartisipasi dalam kebaktian ekumenis dan internasional – termasuk kebaktian besar Hari Pentakosta di Römerberg yang melibatkan lebih dari 30 jemaat dari berbagai bangsa setiap tahunnya.

JKI juga turut serta dalam isu-isu sosial dan politik: mulai dari topik migrasi, perlindungan iklim, hingga pembaruan dalam kehidupan bergereja. Dalam beberapa tahun terakhir, JKI memberi kontribusi aktif dalam diskusi tentang anti-rasisme, keadilan sosial, dan pengembangan gereja yang inklusif di abad ke-21.

Secara internasional, JKI juga terlibat dalam forum ekumenis, seperti keikutsertaannya dalam Sidang Raya Dewan Gereja Dunia (WCC) tahun 2022 di Karlsruhe yang dihadiri oleh lebih dari 400 gereja dari seluruh dunia.

Rumah Baru – Bersama Jemaat St. Paul

HDL

Pada tahun 2020, JKI bersama Jemaat St. Paul meresmikan sebuah proyek besar: pusat kegiatan bersama di Frankfurt yang menjadi ruang perjumpaan bagi kedua jemaat – sebagai simbol kehidupan bersama dalam keberagaman dan semangat persaudaraan. Di tempat ini berlangsung kelompok doa, pertemuan pemuda dan lansia, acara budaya, serta kegiatan musik gereja. Kelompok tari Indonesia Pesona Indonesia & Friends juga secara rutin berlatih di rumah jemaat Hinter dem Lämmchen.
Kedekatan ruang fisik ini telah berkembang menjadi tanda nyata dari persaudaraan Injili dalam EKHN. Kegiatan bersama dan perjumpaan spontan di halaman atau di dalam gedung memperkuat saling pengertian antar budaya dan hubungan antara kedua jemaat. Kebersamaan ini tidak hanya berjalan secara organisasi, tetapi juga tumbuh secara spiritual – dalam saling menghargai, berbagi ruang, sumber daya dan gagasan. Penggunaan bersama rumah jemaat telah mendorong lahirnya semangat baru untuk pelayanan gereja yang inklusif, terbuka terhadap dialog, dan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Gedung jemaat bersama ini kini menjadi simbol keterbukaan, keramahtamahan, dan kesaksian hidup dari keberagaman di jantung kota Frankfurt.

Kehidupan Saat Ini – Beragam, Muda, Terhubung

JKI Hari Ini

Hari ini, JKI menjadi rumah rohani bagi orang Indonesia dari seluruh wilayah Rhein-Main – dengan anggota dari Frankfurt, Gießen, Fulda, Lampertheim, Mainz, Wiesbaden, dan kota-kota lain di sekitarnya. Terletak di pusat kota Frankfurt, JKI adalah tempat bagi siapa saja yang mencari komunitas iman, kebersamaan, dan rasa memiliki. Sebelum JKI diakui secara resmi, kebaktian mingguan berlangsung selama bertahun-tahun di gedung Römer 9 – yang sekarang menjadi Akademi Protestan Frankfurt. Saat ini, kebaktian JKI dilaksanakan setiap Minggu pukul 15.00 di Gereja Tua Nikolaikirche, Römerberg.

Ciri khas jemaat kami:

  • ibadah rutin dalam bahasa Indonesia dan Jerman,
  • pendampingan pastoral lintas budaya dan kegiatan lintas generasi,
  • kemitraan ekumenis dan antaragama di tingkat lokal maupun global,
  • beragam kegiatan budaya dan kesenian.

  • Anggota jemaat terlibat secara sukarela, banyak dari mereka hidup dalam keluarga bikultural. Kaum muda dan pelajar juga menemukan tempat yang aman dan penuh makna dalam iman – yang memperkuat identitas mereka dan memberi ruang untuk berpartisipasi.

    Pemahaman Kami tentang Gereja

    HDL

    Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI) memahami dirinya sebagai rumah rohani bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan pengalaman iman. Kami adalah bagian dari gereja global Yesus Kristus, dan pada saat yang sama menjadi jembatan antara Indonesia dan Jerman. Sebagai komunitas yang berakar di Frankfurt dan terhubung secara internasional, kami berkomitmen untuk membangun pengertian lintas budaya, keadilan sosial, dan spiritualitas yang hidup.

    Di tengah tantangan zaman, kami percaya bahwa iman dapat melampaui batas-batas dan menciptakan ruang baru untuk perjumpaan. Kami terlibat aktif dalam kerja sama antar gereja dan antaragama, mencari dialog dengan komunitas iman lainnya, dan memperjuangkan kehidupan bersama yang dibangun atas dasar saling menghormati, harapan, dan damai.

    JKI Hari Ini

    Gereja hidup di tempat orang-orang saling berbagi, merayakan, berdoa, dan memikul tanggung jawab satu sama lain – didorong oleh Kabar Baik Yesus Kristus. Di tengah dunia yang terus berubah, kami percaya: iman menyatukan, harapan menguatkan, dan kasih mendorong untuk bertindak demi sesama.

    Garis Waktu: 20 Tahun JKI – 37 Tahun Kebersamaan di Römer

    Tahun Tonggak Sejarah
    1930-an Komunitas PERKI pertama berdiri di Eropa
    1973 Ibadah berbahasa Indonesia pertama di Frankfurt
    1986 Penggunaan rutin rumah jemaat St. Paul dimulai
    1988 Awal kebersamaan dengan Jemaat St. Paul
    2004 Penandatanganan perjanjian pembentukan jemaat mandiri bersama EKHN
    2005 Pendirian resmi JKI sebagai badan hukum gerejawi (KdöR)
    2020 Peresmian rumah jemaat bersama dengan Jemaat St. Paul
    2025 20 tahun JKI – 37 tahun kebersamaan di Römer

    Dari Keramahtamahan Menuju Tanggung Jawab Bersama

    PA

    Apa yang dulu dimulai sebagai bentuk keramahtamahan, tumbuh selama bertahun-tahun menjadi sebuah komunitas yang utuh. Ketika Pendeta Laurens Paat memulai pelayanannya di Frankfurt pada tahun 1984, diletakkanlah dasar untuk kemitraan gerejawi yang kuat. Pada tahun 2004, EKHN dan komunitas Indonesia menandatangani perjanjian yang mengarah pada pendirian resmi Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main (JKI) – sebagai badan hukum gereja dengan hak suara sendiri dalam struktur sinode gereja.

    Hari ini, JKI adalah bagian aktif dari kehidupan gerejawi di Frankfurt: sebagai anggota Konven Internasional Jemaat-Jemaat Kristen Rhein-Main, sebagai penyelenggara bersama kebaktian besar Pentakosta di Römerberg, serta sebagai mitra dalam berbagai isu sosial dan diakonal – mulai dari kritik terhadap rasisme, keadilan iklim hingga pendidikan lintas budaya.

    37 Tahun Hidup Berdampingan – Sebuah Tanda yang Kuat

    Hubungan puluhan tahun dengan Jemaat St. Paul merupakan tanda nyata bahwa gereja dapat tumbuh dalam keberagaman. Dari penggunaan bersama ruang gereja, tercipta kehidupan bersama dalam keseharian: dalam kebaktian, proyek bersama, dan perjumpaan antarjemaat. Sejak 2020, kedua jemaat membentuk sebuah pusat jemaat bersama – sebuah ruang kebersamaan yang nyata, tempat perspektif Indonesia, Jerman, dan internasional saling melengkapi dan hidup berdampingan.

    Syukur dan Harapan ke Depan

    Dalam rangka ulang tahun ke-20 JKI dan 37 tahun kebersamaan dengan Jemaat St. Paul, kami menengok ke belakang dengan rasa syukur – dan memandang ke depan dengan penuh harapan. Di masa di mana keberagaman seringkali dianggap sebagai tantangan, kisah bersama kami menunjukkan: iman dapat mempersatukan, gereja dapat menjadi jembatan – dan hidup berdampingan bisa berhasil, jika kita mau saling melihat, mendengar, dan mendukung.

    Selamat Ulang Tahun – Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main!

    Semoga berkat Tuhan menyertai pelayanan kita di tahun-tahun mendatang.

    Lihat lebih banyak foto dan video di kanal sosial kami: Instagram, Facebook dan YouTube.



    Bahasa Indonesia

    Datum: Sonntag, der 11. Mai 2025
    Uhrzeit: 15 Uhr
    Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Predigttext aus

    Lukas 18, 1-8

    Er sagte ihnen aber ein Gleichnis davon, dass man allezeit beten und nicht nachlassen sollte,  2 und sprach: Es war ein Richter in einer Stadt, der fürchtete sich nicht vor Gott und scheute sich vor keinem Menschen.  3 Es war aber eine Witwe in derselben Stadt, die kam immer wieder zu ihm und sprach: Schaffe mir Recht gegen meinen Widersacher!  4 Und er wollte lange nicht. Danach aber dachte er bei sich selbst: Wenn ich mich schon vor Gott nicht fürchte noch vor keinem Menschen scheue,  5 will ich doch dieser Witwe, weil sie mir so viel Mühe macht, Recht schaffen, damit sie nicht zuletzt komme und mir ins Gesicht schlage.  6 Da sprach der Herr: Hört, was der ungerechte Richter sagt!  7 Sollte aber Gott nicht Recht schaffen seinen Auserwählten, die zu ihm Tag und Nacht rufen, und sollte er bei ihnen lange warten?  8 Ich sage euch: Er wird ihnen Recht schaffen in Kürze. Doch wenn der Menschensohn kommen wird, wird er dann Glauben finden auf Erden?

    (Lutherbibel 2017)


    Optionaler Live Stream:

    Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
    Musik: Leandro Christian

    Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag Jubilate

    Liturgie: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
    Kindergottesdienst: KiGo-Team
    Schriftlesung: Veni Simanjuntak
    Medien Technik: Dayvan Foenale
    Abkündigung: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
    Schlüsseldienst: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
    Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Puji Syukur

    Liturgie
    Unsere letzten Predigten
    Gottesdienst Playlist @YouTube


    Tanggal: Minggu, 11 Mei 2025
    Waktu: Pukul 15:00
    Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Teks Khotbah dari

    Lukas 18, 1-8

    Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. 3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." 6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

    (Alkitab Terjemahan Baru 1974)


    Optional Live Stream:

    Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
    Musik: Leandro Christian

    Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Jubilate

    Liturgi: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut
    Sekolah Minggu: KiGo-Team
    Pembacaan Alkitab: Veni Simanjuntak
    Media Tehnik: Dayvan Foenale
    Berita Jemaat: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut
    Kunci: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut
    Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Puji Syukur

    Liturgi
    Khotbah yang terakhir
    Playlist Ibadah @YouTube

    Bahasa Indonesia

    Datum: Sonntag, der 06. April 2025
    Uhrzeit: 15 Uhr
    Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Predigttext aus

    Johannes 10, 11-16 (27-30)

    Ich bin der gute Hirte. Der gute Hirte lässt sein Leben für die Schafe. 12 Der Mietling, der nicht Hirte ist, dem die Schafe nicht gehören, sieht den Wolf kommen und verlässt die Schafe und flieht – und der Wolf stürzt sich auf die Schafe und zerstreut sie –, 13 denn er ist ein Mietling und kümmert sich nicht um die Schafe. 14 Ich bin der gute Hirte und kenne die Meinen und die Meinen kennen mich, 15 wie mich mein Vater kennt; und ich kenne den Vater. Und ich lasse mein Leben für die Schafe. 16 Und ich habe noch andere Schafe, die sind nicht aus diesem Stall; auch sie muss ich herführen, und sie werden meine Stimme hören, und es wird eine Herde und ein Hirte werden. 27 Meine Schafe hören meine Stimme, und ich kenne sie und sie folgen mir; 28 und ich gebe ihnen das ewige Leben, und sie werden nimmermehr umkommen, und niemand wird sie aus meiner Hand reißen. 29Was mir mein Vater gegeben hat, ist größer als alles, und niemand kann es aus des Vaters Hand reißen. 30 Ich und der Vater sind eins.

    (Lutherbibel 2017)


    Optionaler Live Stream:

    Predigt: Pfarrer Djoko P. A. Wibowo (Evangelische Mission in Solidarität - EMS)
    Musik: Sonya Mboeik

    Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag Misericordias Domini

    Liturgie: Frank Madrikan
    Kindergottesdienst: KiGo-Team
    Schriftlesung: Jose Sutama
    Medien Technik: Jens Balondo
    Abkündigung: Aditya Dolontelide
    Schlüsseldienst: Jens Balondo
    Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Sukacita

    Liturgie
    Unsere letzten Predigten
    Gottesdienst Playlist @YouTube


    Tanggal: Minggu, 6 April 2025
    Waktu: Pukul 15:00
    Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Teks Khotbah dari

    Yohanes 10, 11-16 (27-30)

    Ich bin der gute Hirte. Der gute Hirte lässt sein Leben für die Schafe. 12 Der Mietling, der nicht Hirte ist, dem die Schafe nicht gehören, sieht den Wolf kommen und verlässt die Schafe und flieht – und der Wolf stürzt sich auf die Schafe und zerstreut sie –, 13 denn er ist ein Mietling und kümmert sich nicht um die Schafe. 14 Ich bin der gute Hirte und kenne die Meinen und die Meinen kennen mich, 15 wie mich mein Vater kennt; und ich kenne den Vater. Und ich lasse mein Leben für die Schafe. 16 Und ich habe noch andere Schafe, die sind nicht aus diesem Stall; auch sie muss ich herführen, und sie werden meine Stimme hören, und es wird eine Herde und ein Hirte werden. 27 Meine Schafe hören meine Stimme, und ich kenne sie und sie folgen mir; 28 und ich gebe ihnen das ewige Leben, und sie werden nimmermehr umkommen, und niemand wird sie aus meiner Hand reißen. 29Was mir mein Vater gegeben hat, ist größer als alles, und niemand kann es aus des Vaters Hand reißen. 30 Ich und der Vater sind eins.

    (Alkitab Terjemahan Baru 1974)


    Optional Live Stream:

    Khotbah: Pendeta Djoko P. A. Wibowo (Evangelical Mission in Solidarity - EMS)
    Musik: Sonya Mboeik

    Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Misericordias Domini

    Liturgi: Frank Madrikan
    Sekolah Minggu: KiGo-Team
    Pembacaan Alkitab: Jose Sutama
    Media Tehnik: Jens Balondo
    Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
    Kunci: Jens Balondo
    Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Sukacita

    Liturgi
    Khotbah yang terakhir
    Playlist Ibadah @YouTube

    Jumat, 25 April 2025 15:14

    27.04.2025 Gottesdienst / Ibadah

    Bahasa Indonesia

    Datum: Sonntag, der 27. April 2025
    Uhrzeit: 15 Uhr
    Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Predigttext aus

    1. Petrus 1, 3-9

    Gelobt sei Gott, der Vater unseres Herrn Jesus Christus, der uns nach seiner großen Barmherzigkeit wiedergeboren hat zu einer lebendigen Hoffnung durch die Auferstehung Jesu Christi von den Toten, 4 zu einem unvergänglichen und unbefleckten und unverwelklichen Erbe, das aufbewahrt wird im Himmel für euch, 5 die ihr aus Gottes Macht durch den Glauben bewahrt werdet zur Seligkeit, die bereitet ist, dass sie offenbar werde zu der letzten Zeit. 6 Dann werdet ihr euch freuen, die ihr jetzt eine kleine Zeit, wenn es sein soll, traurig seid in mancherlei Anfechtungen, 7 auf dass euer Glaube bewährt und viel kostbarer befunden werde als vergängliches Gold, das durchs Feuer geläutert wird, zu Lob, Preis und Ehre, wenn offenbart wird Jesus Christus. 8 Ihn habt ihr nicht gesehen und habt ihn doch lieb; und nun glaubt ihr an ihn, obwohl ihr ihn nicht seht; ihr werdet euch aber freuen mit unaussprechlicher und herrlicher Freude, 9 wenn ihr das Ziel eures Glaubens erlangt, nämlich der Seelen Seligkeit.

    (Lutherbibel 2017)


    Optionaler Live Stream:

    Predigt: Pfarrer Daniel Happel (Zentrum Oekumene der EKHN und EKKW)
    Musik: Paula Sabrina

    Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag Quasimodogeniti

    Liturgie: Riany Lengkong
    Schriftlesung: Yosua Rondonuwu
    Medien Technik: Dayvan Foenale
    Abkündigung: Marsha Marcelina
    Schlüsseldienst: Marsha Marcelina
    Vorbereitungen Gemeindetreff: Anugerah

    Liturgie
    Unsere letzten Predigten
    Gottesdienst Playlist @YouTube


    Tanggal: Minggu, 27 April 2025
    Waktu: Pukul 15:00
    Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Teks Khotbah dari

    1 Petrus 1, 3-9

    Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

    (Alkitab Terjemahan Baru 1974)


    Optional Live Stream:

    Khotbah: Pendeta Daniel Happel (Ecumenical Center of the EKHN and EKKW)
    Musik: Paula Sabrina

    Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Quasimodogeniti

    Liturgi: Riany Lengkong
    Pembacaan Alkitab: Yosua Rondonuwu
    Media Tehnik: Dayvan Foenale
    Berita Jemaat: Marsha Marcelina
    Kunci: Marsha Marcelina
    Persiapan pertemuan Jemaat: Anugerah

    Liturgi
    Khotbah yang terakhir
    Playlist Ibadah @YouTube

    Jumat, 18 April 2025 22:27

    20.04.2025 Gottesdienst / Ibadah

    Bahasa Indonesia

    Datum: Sonntag, der 20. April 2025
    Uhrzeit: 15 Uhr
    Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Predigttext aus

    Johannes 20,11-18

    Maria aber stand draußen vor dem Grab und weinte. Als sie nun weinte, beugte sie sich in das Grab hinein 12 und sieht zwei Engel in weißen Gewändern sitzen, einen zu Häupten und den andern zu den Füßen, wo der Leichnam Jesu gelegen hatte. 13 Und die sprachen zu ihr: Frau, was weinst du? Sie spricht zu ihnen: Sie haben meinen Herrn weggenommen, und ich weiß nicht, wo sie ihn hingelegt haben. 14 Und als sie das sagte, wandte sie sich um und sieht Jesus stehen und weiß nicht, dass es Jesus ist. 15 Spricht Jesus zu ihr: Frau, was weinst du? Wen suchst du? Sie meint, es sei der Gärtner, und spricht zu ihm: Herr, hast du ihn weggetragen, so sage mir: Wo hast du ihn hingelegt? Dann will ich ihn holen. 16 Spricht Jesus zu ihr: Maria! Da wandte sie sich um und spricht zu ihm auf Hebräisch: Rabbuni!, das heißt: Meister! 17 Spricht Jesus zu ihr: Rühre mich nicht an! Denn ich bin noch nicht aufgefahren zum Vater. Geh aber hin zu meinen Brüdern und sage ihnen: Ich fahre auf zu meinem Vater und eurem Vater, zu meinem Gott und eurem Gott. 18 Maria Magdalena geht und verkündigt den Jüngern: »Ich habe den Herrn gesehen«, und was er zu ihr gesagt habe.

    (Lutherbibel 2017)


    Optionaler Live Stream:

    Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
    Musik: Leandro Christian

    Ehrenamtlicher Dienst zum Ostersonntag

    Liturgie: Viktor Aritonang
    Schriftlesung: Cecilia Purwanto & Westy Bialke
    Medien Technik: Marsha Marcelina
    Abkündigung: Aditya Dolontelide
    Schlüsseldienst: Aditya Dolontelide
    Vorbereitungen Gemeindetreff: Gemeinsam

    Liturgie
    Unsere letzten Predigten
    Gottesdienst Playlist @YouTube


    Tanggal: Minggu, 20 April 2025
    Waktu: Pukul 15:00
    Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

    Teks Khotbah dari

    Yohanes 20, 11-18

    Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." 14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. 17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

    (Alkitab Terjemahan Baru 1974)


    Optional Live Stream:

    Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
    Musik: Leandro Christian

    Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Paskah

    Liturgi: Viktor Aritonang
    Pembacaan Alkitab: Cecilia Purwanto & Westy Bialke
    Media Tehnik: Marsha Marcelina
    Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
    Kunci: Aditya Dolontelide
    Persiapan pertemuan Jemaat: Bersama

    Liturgi
    Khotbah yang terakhir
    Playlist Ibadah @YouTube