Sumbangan

Spenden und Sammlungen gehören seit Alters her fest zum Gottesdienst der christlichen Gemeinde. Sie richten sich als Ausdruck des Dankes an Gott, nehmen aber gleichzeitig als Zeichen der Solidarität und vor allem der Nächstenliebe den Mitmenschen in den Blick.

Bei den Kollekten sieht die Kollektenordnung der EKHN verbindliche, empfohlene und freigestellte Kollekten vor.

Kollekten, deren Erhebung verbindlich für alle Kirchengemeinden vorgeschrieben ist, werden von der Kirchensynode für zwei Jahre festgelegt. Die freigestellten Kollekten werden vom Kirchenvorstand der Evangelischen Kristusgemeinde festgelegt. Die Zweckbestimmung der Kollekte wird im jeweiligen Gottesdienst der Gemeinde mit einer entsprechenden Empfehlung bekannt gegeben.

JKI Admin

JKI Admin

Minggu, 13 Mei 2018 17:46

Pemboman Gereja di Surabaya

[Sprache Deutsch]

Sesaat sebelum Ibadah Padang hari ini, kami menerima sebuah berita buruk:

Pada hari Minggu pagi terjadi pemboman di tiga Gereja (Katolik, Protestan dan Pentakosta) di Surabaya, Indonesia. Sejumlah anggota Gereja yang tidak bersalah, diantaranya anak-anak, telah menjadi korban terorisme yang biadab. Penyerangan ini ditunggangi oleh sekelompok Islam yang berhubungan dengan grup ISIS.

Sebagian besar rakyat Indonesia dan organisasi masyarakat serta organisasi keagamaan penting di Indonesia, seperti Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah, mengutuk tajam serangan-serangan terorisme dan telah mengemukakan upaya untuk mengayom kebersamaan yang harmonis diantara masyarakat Indonesia yang berbentuk pluralisme baik dalam agama maupun kebudayaan. Suara mayoritas baik di bidang politik dan agama sebagai tanggapan terhadap serangan teror ini yaitu: Indonesia berdiri untuk Bhineka Tunggal Ika, kita tidak akan membiarkan terorisme memisahkan kesatuan dan kami tidak takut.

Kami, Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main, sangat bersedih atas meninggalnya para korban serta mengucapkan turut berdukacita dan mengirim doa untuk keluarga yang ditinggalkan. Kami menolak segala bentuk teror, khususnya terorisme yang berkedok agama. Kami memohon para partner dan kawan okumene serta teman-teman di organisasi dialog antar agama untuk berdoa bersama kami bagi yang bersedih dan juga untuk kampung halaman kami, Indonesia.

Berikut ini adalah tanggapan tertulis Persekutuan Gereja Indonesia terhadap serangan bom di hari Minggu. Kami mendukung pernyataan PGI tersebut sepenuhnya.

  1. Tindak kekerasan, dengan alasan apa pun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah. Dia hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran. Lihatlah Siria sekarang ini yang luluh lantak oleh kekerasan demi kekerasan.
  2. Sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apa pun mengajarkan kemanusiaan, damai dan cinta kasih. Kesesatan berpikirlah yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme.
  3. Oleh karena itu para pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah lewat kotabh-kotbah maupun pernyataannya. Program deradikalisasi BNPT akan sia-‘sia jika masyarakatjustru memberi panggung kepada para pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan lewat missi dan dakwah-dakwahnya. Olehnya, kami menghimbau para pemimpin agama dan masyarakat untuk tidak memberi angin dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya.
  4. Kami juga menghimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video, karena ini justru tujuan teroris, yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Kami justru menghimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.
  5. Menghimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat, karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa.
  6. Kita tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada penanganan oleh negara. Sementara itu, kami mendukung sepenuhnya tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di tanah air tercinta.

Kami memohon, kasihanilah bangsa kami ya Tuhan Allah.
Kirimkan negara kami semangat perdamaian dan rekonsiliasi dariMu, sehingga senjata dapat dipadamkan dan perdamaian tercipta diantara kami.
Jangan biarkan kebencian, iri hati, dan perselisihan meracuni persekutuan bangsa kami, tetapi beri kami rekonsiliasi dan kasih Yang dariMu.

Zu einem Treffen hatte heute der neue Generalkonsul des indonesischen Konsulats in Frankfurt, Toferry Primanda Soetikno mit seinem gesandten-Botschaftsrat Rainer Louhannapessy eingeladen.

Dieser Einladung kamen unser Vorsitzender Jens Balondo, Pfarrerin Junita Lasut, Frank Madrikan (Interreligiöse und kulturelle Angelegenheiten) und der Vorsitzender der EKHN-GMIM-Partnerschaft Pfarrer Joachim Schuh sehr gerne nach.

v.l.n.r.: Frank Madrikan, Rainer Louhannapessy, Toferry Primanda Soetikno, Jens Balondo, Junita Rondonuwu-Lasut, Joachim Schuh

Nach einer Vorstellungsrunde ging man in die Agenda über und man besprach aktuelle und zukünftige Projekte an. In diesem Zuge wurde gleichzeitig das Gemeindeprofil (indon. Version) überreicht. Weiter wurde ein aktuelles Thema zu einem jungen syrischen Flüchtling für einen deutsch / indonesischen Jugendaustausch der Kulturbeziehungen besprochen.

Anschließend fuhr man in das Gästehaus des Konsuls. Bei einem gemeinsamen Essen hatte man die Gelegenheit, sich mit der Frau des Konsuls und weiteren Vertretern der indonesischen Organisationen in Frankfurt sich auszutauschen.

Herr Franciscus De Salles Toferry Primanda Soetikno war zuvor als stellvertretender Botschafter der Republik Indonesien in Thailand tätig, bevor er am 17. April 2018 von der hessischen Staatskanzlei das Exequatur als Generalkonsul mit dem Konsularbezirk der Bundesländer Hessen, Baden-Württemberg, Bayern, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz und Saarland erhielt.

Wir freuen uns auf eine weiterhin gute Zusammenarbeit.

Selasa, 08 Mei 2018 14:43

Gottesdienst / Ibadah 10.05.2018

Datum: Donnerstag, den 10. Mai 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Offenbarung 1, 4-8

Gruß an die sieben Gemeinden

Johannes an die sieben Gemeinden in der Provinz Asia: Gnade sei mit euch und Friede von dem, der da ist und der da war und der da kommt, und von den sieben Geistern, die vor seinem Thron sind, 5 und von Jesus Christus, welcher ist der treue Zeuge, der Erstgeborene von den Toten und Fürst der Könige auf Erden! Ihm, der uns liebt und uns erlöst hat von unsern Sünden mit seinem Blut 6 und uns zu einem Königreich gemacht hat, zu Priestern vor Gott und seinem Vater, dem sei Ehre und Gewalt von Ewigkeit zu Ewigkeit! Amen.
7 Siehe, er kommt mit den Wolken, und es werden ihn sehen alle Augen und alle, die ihn durchbohrt haben, und es werden wehklagen um seinetwillen alle Stämme der Erde. Ja, Amen.
8 Ich bin das A und das O, spricht Gott der Herr, der da ist und der da war und der da kommt, der Allmächtige.

(Lutherbibel 2017)

Ehrenamtlicher Dienst nach Christi Himmelfahrt mit Abendmahl

Predigt: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut
Musik: Frau Paula Simanjuntak
Bibellesung: Herr Nurdin Damanik
Abendmahl: Kirchenvorstand Kindergottesdienst: Frau Yesica Balondo und Frau Riany Lengkong
Abkündigung: Herr Frank Madrikan
Verpflegung: Puji Syukur
Schlüsseldienst: Pfrin. Junita Rondonuwu Lasut

Zum Gottesdienst-Portal

----------------

Tanggal: Kamis, 10 Mei 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Wahyu 1, 4-8

Salam kepada ketujuh jemaat

Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, 5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya -- 6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. 7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
8 “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.”

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Pemberitahuan Pelayanan Hari Kenaikan Yesus ke Sorga dengan Perjamuan Kudus

Khotbah: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Ibu Pdt. Junita Rondonuwu Lasut
Musik: Ibu Paula Simanjuntak
Pembacaan Alkitab: Bpk Nurdin Damanik
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Ibu Yesica Balondo, Sdr Riany Lengkong
Berita Jemaat: Bpk Frank Madrikan
Konsumsi: Syukur
Kunci: Ibu Pdt. Junita Rondonuwu Lasut

Ke Portal Ibadah

Im Ausland von Indonesien lebende Staatsbürger, haben die Möglichkeit ihre Wurzeln in der fernen Heimat weiter mit zu gestalten. Es gibt noch viel zu tun.

Das Land hat sich in den Jahren schon recht gut entwickelt. Tatsächlich können wir aber auch auf der anderen Seite besorgniserregende Zustände beobachten.

Garuda PancasilaImmer mehr wohlhabende indonesische Lobbyisten nutzen die neuen Medien wie Facebook, Twitter und co., um deren Stimmen an sich zu reißen. Der Kirchenvorstand der Evangelischen Indonesischen Kristusgemeinde ruft zur Beteiligung an der bevorstehenden Wahl auf und sich hierfür zu registrieren. Er möchte auch darauf hinweisen, sich im Vorfeld nochmals mit den voraussichtlichen Kandidaten und deren Vergangenheiten auseinanderzusetzen. In diesem Zusammenhang hebt der Kirchenvorstand den indonesischen Zusammenhalt sowie eine Stärkung der Pancasila hervor.

Registrierung zur Wahlteilnahme:
https://www.pplnfrankfurt.de/cek-daftar-pemilih/

Hintergrundinformationen:

Am 17. April 2019, finden in Indonesien Parlamentswahlen statt. Da dann erstmalig Parlaments- und Präsidentschaftswahlen am gleichen Termin stattfinden, wird an diesem Tag auch darüber entschieden, ob Jokowi - so wird der gegenwärtige Präsident Joko Widodo allgemein genannt - bis 2024 Präsident bleiben kann. Seine Kandidatur steht bereits fest. Fest steht nicht, wer gegen ihn kandidieren wird. Vieles spricht momentan für ein "Rematch" der Präsidentschaftswahlen von 2014. Das würde bedeuten, dass sich wieder Jokowi und Prabowo gegenüberstehen.

Die Präsidentschaftwahlen von 2014 führten zu einer starken Polarisierung, die auch noch nicht beendet war, als Jokowi als Wahlsieger feststand. Erst nachdem das Verfassungsgericht das Wahlergebnis bestätigt hatte, erkannte auch Prabowo das Ergebnis an. Obwohl es noch lange dauert, bis der eigentliche Wahlkampf beginnt, hat die "heiße Vorphase" des Wahljahres 2019 bereits spätestens im Vorfeld der Gouverneurswahlen von Jakarta (die im April letzten Jahres abgeschlossen waren) begonnen. Damals war es die radikale islamistische Gruppe FPI ("Islamische Verteidigungsfront"), die große Demonstrationen gegen den damaligen chinesischstämmigen und christlichen Gouverneur von Jakarta, den damals amtierenden und sehr populären Gouverneur Basuki T. Purnama (allgemein unter dem Namen Ahok bekannt) die öffentliche Stimmung beeinflussten, so dass er währenddessen auch wegen Blasphemie vor Gericht stand und im Mai 2017 für 2 Jahre ins Gefängnis musste. Andreas Harsono, der seit 2008 für Human Rights Watch in Indonesien tätig ist, bezeichnete den Ausgang der Verhandlungen als „einen traurigen Tag für Indonesien“.
Gewonnen hatte somit Anis Baswedan. Dieser wurde zuvor im Jahr 2016 von seinem Amt als Minister für Bildung und Kultur enthoben und sympatisierte anschließend mit Prabowo und den Anführer der islamischen Verteidigungsfront FPI. Seitdem verfolgen ihn negativ Schlagzeilen und viele Indonesier sind derzeit irritiert, warum ein Gouverneur der Stadt Jakarta in die Türkei fliegt, um dessen Präsidenten die Hand zu schütteln.. (https://www.youtube.com/watch?v=4rmi2jFNFss)

Im Mittelpunkt der Wahl zum Präsidenten - am 17. April 2019 - steht jedoch nun ein Rückblick auf die vier Jahre der Präsidentschaft Jokowis.

center
Rabu, 02 Mei 2018 09:02

Gottesdienst / Ibadah 06.05.2018

Datum: Sonntag, den 06. Mai 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Kolosser 4, 2–6

Ermahnung zum Gebet und zum rechten Wort

Seid beharrlich im Gebet und wacht in ihm mit Danksagung! 3 Betet zugleich auch für uns, auf dass Gott uns eine Tür für das Wort auftue und wir vom Geheimnis Christi reden können, um dessentwillen ich auch in Fesseln bin, 4 auf dass ich es so offenbar mache, wie ich es soll.
5 Verhaltet euch weise gegenüber denen, die draußen sind, und kauft die Zeit aus. 6 Eure Rede sei allezeit wohlklingend und mit Salz gewürzt, dass ihr wisst, wie ihr einem jeden antworten sollt.

(Lutherbibel 2017)

Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Rogate mit Abendmahl

Predigt: Pfarrerin Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI - Indonesische Gemeinde in Stuttgart)
Liturgie: Frau Tinur Siahaan
Musik: Herr Leandro Christian
Bibellesung: Frau Priska Balondo
Abendmahl: Kirchenvorstand
Kindergottesdienst: Frau Yesica Balondo und Frau Dwi Hariwati
Abkündigung: Herr Roselien Rehfeldt
Verpflegung: Gruppe Damai Sejahtera
Schlüsseldienst: Herr Frank Madrikan

Zum Gottesdienst-Portal

----------------

Tanggal: Minggu, 06 May 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Kolose 4, 2–6

Hal-hal yang Harus Dilakukan

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. 3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. 4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. 6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Rogate dengan Perjamuan Kudus

Khotbah: Pendeta Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI Stuttgart)
Liturgi: Ibu Tinur Siahaan
Musik: Sdr Leandro Chrsitian
Pembacaan Alkitab: Ibu Priska Balondo
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Ibu Yesica Balondo, Ibu Dwi Hariwati
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Konsumsi: Damai Sejahtera
Kunci: Bpk Frank Madrikan

Ke Portal Ibadah

Donasi

Evangelische Bank eG

IBAN: DE91 5206 0410 0004 0001 02
BIC: GENODEF1EK1

Harap masukan kode berikut sebagai referensi donasi:
RT 1623

Atau online lewat PayPal: paypal.me/eikgjki

Pertanyaan?

Kantor


Nina Reimas


Saalgasse 15
60311 Frankfurt/Main
Telefon: +49 (0) 69 264 989 53
E-Mail: buero[at]jki-rhein-main.de

Jam kerja:
Senin: Tutup
Selasa: 09.00 - 14.00
Rabu: 09.00 - 15.00
Kamis: 09.00 - 14.00
Jumat: 09.00 - 13.00
 
Jam bicara:
Selasa, Kamis und Jumat
10.00 - 13.00
Cookies make it easier for us to provide you with our services to EIKG / JKI. With the usage of our services you permit us to use cookies. Your settings will be saved for 365 days.